top of page
Search
  • isekaikunyi01

Berlibur panjang tetap waktu yg pas buat melancong, seperti pulang ke rumah. Semua persiapan buat keberangkatan serta pengembalian disiapkan awal mulanya. Dari pilihan alat transportasi, THR buat kerabat, sampai pengiriman di jalan, semua kalkulasi dikenalkan. Termasuk juga, unduhan film membujuk kala melancong.


Ingat-ingatlah kalau tak semua film bisa sungguh-sungguh bersenang-senang dalam perjalanan panjang. Ada film yg tak bikin poker online terpercaya santai, bukanlah mengundang kekhawatiran paranoid. Untuk mereka yg melancong jarak jauh dengan beberapa kendaraan, film-film dibawah ini tak menggemarinya.


Apakah saja filmnya? Tersebut ringkasannya!


1. Flight (2012)



Apa Anda pergi dari satu tempat ke lain tempat di pesawat? Oleh karena itu, film ini dengan Poker online tak bisa disaksikan saat perjalanan. Bukannya tidur pulas di pesawat, Anda mungkin mendadak benar-benar kuatir sampai-sampai dijelaskan kalau pramugari mendukung Anda buat tenang.


Ya, Flight merupakan film yg mengulas perihal kecelakaan pesawat. Dibentuk oleh Robert Zemeckis, film ini diadaptasi dari satu kejadian riil perihal kecelakaan pesawat yg di alami oleh Alaska Airlines penerbangan 261 pada tahun 2000. Pilot diberitahu kalau dia coba melaksanakan pengamanan buat menghindarkan kemungkinan yg lebih mematikan. Usaha sukses. Akan tetapi, sesudah menyaksikannya, Anda mungkin tegang saat perjalanan.


2. Perfect storm (2000)


Apabila Anda melancong di pulau itu, naik kapal laut merupakan pilihan buat pesawat terbang. Di atas kapal sedikit kesibukan yg dapat dikerjakan. Jadi saksikan film benar-benar sesuai buat Anda. Akan tetapi, jangan saksikan film Warnes Bros.


Baca Juga :


Bukan lantaran tempatnya tak memberikan kepuasan, film ini harus dijauhi lantaran miliki potensi membuat Anda begitu kuatir disaat melalui pulau, terlebih apabila cuaca tambah buruk. Diadaptasi dari buku non-fiksi dengan judul yg sama juga dengan Sebastian Junger, film itu, berbarengan George Clooney, berkata perihal kehilangan kapal lantaran badai. Jadi jelas film ini tak menyenangkan untuk satu orang di atas kapal monitor.


3. Wolf Creek (2005)



Tidak serupa dengan dua film awal mulanya, film Australia ini merupakan fiksi murni. Akan tetapi, mengingat eksploitasi visual pujian masukan, mungkin ada kondisi dimana mereka mendaftarkan dengan prima dalam ingatan. Ini tak baik apabila ionwpokers melaksanakan perjalanan panjang dengan mobil.


Film ini ceritakan tiga kawanan domba yg merayapi tempat yg belum mereka lihat. Ditengah-tengah jalan, mobilnya rusak. Mereka pun terima dukungan, tapi dimana ini berlangsung. Asisten ini mengaku kalau saya mau membunuh ketiganya. Uapnya, khan? Kepala di Kulari di pantai (2018), saudara.


4. Tragedi Bintaro (1989)


"Tua, tapi emas" merupakan pernyataan yg pas buat film ini. Buce Malawau, satu diantara sutradara legendaris Indonesia, film ini mempunyai waktu panjang. Akan tetapi, ini tak bermakna kalau film ini sesuai buat dilihat kala melancong, terlebih apabila melancong dengan kereta api.


Ya, sesuai sama judulnya, film ini mendatangkan pertanda riil perihal kecelakaan kereta api 1987 yg diketahui jadi tragedi Bintaro. Kecelakaan ini dipandang sebagai musibah paling buruk dalam peristiwa perkeretaapian Indonesia. Kejadian ironi serta adegan tabrakan yg riil dapat bikin Anda rasakan kuatir serta tak dongkol. Menuntun Anda buat menyaksikan sebelum fajar (1995), untuk jadi penuh dengan perasaan tertarik disaat Anda ada di kereta.


5. Bis malam (2017)



Film ini oleh Emil Heradi menang di Festival Film Indonesia 2017. Tidak hanya realitas kalau Teuku Rifnu Wikana bawa Piala Citra ke definisi "Aktor Terpilih", film ini memenangi Edisi Terpilih, Skenario Terpilih, Film Bagus ". Akan tetapi, semua perolehan ini tak jamin kalau bis malam mencukupi buat mengamati mereka yg naik bis.


Film yg penuh bintang ini ceritakan perjalanan satu bis malam ke Sampar, satu kota yg penuh dengan sumber daya yg dihancurkan oleh perseteruan separatis. Bis ini penuh dengan penumpang dari beberapa latar serta maksud yg tidak serupa. Teror mulai disaat bis dibajak oleh satu orang kurir yg menyelisip ke penumpang. Lantaran itu, supaya tak melukai "sama-sama turis" idn poker, saksikan film ini disaat Anda datang pada tempat maksud.


Ada banyak film yg lebih menyenangkan serta lebih tenang buat di nikmati kala Anda melancong. Jadi, kenapa Anda harus saksikan lima film di atas? Apabila Anda mempunyai rujukan film lain yang perlu dijauhi, berikan tahu kami di kotak kometar, ya!

7 views0 comments
  • isekaikunyi01

Westeros udah menentukan rajanya. Brandon Stark mendadak dicalonkan jadi King of Westeros oleh Tyrion Lannister yang selanjutnya diketahui oleh banyak pemimpin Noble House di Westeros. Ketentuan ini mungkin dirasa logis oleh banyak ciri-ciri di Westeros. Tapi, banyak fans yang menanti delapan tahun buat memandang akhir serial kecintaan mereka ini terlihat tidak suka demikian saja.


Fans lebih menentukan Jon Snow atau Sansa Stark yang duduk di Iron Throne. Datangnya Bran dipandang demikian mendadak buat dilantik jadi raja. Meskipun sebenarnya, Game of Thrones udah mengakibatkan sinyal tanda jika Bran punya potensi jadi raja kelanjutannnya. Tidak yakin?


Baca lima fakta dibawah ini agar kalian mengetahui jika jadikan Bran pemimpin Westeros sebetulnya bukan ketentuan yang salah!


1. Bran Yakni Putra Paling tua Stark



Seusai demikian panjang perjalanan yang dilewati Bran, kenyataan jika dianya sendiri yakni anak lelaki paling tua Ned Stark tidak dapat berganti. Biarpun telah jadi Three-Eyed Raven, ia masih Brandon Stark, keturunan The First Man, beberapa orang yang kali pertama menginjakkan kaki serta bangun Westeros.


Dengan darah The First Man dari House Stark, pasti klaim Brandon pun tidak kalah ketimbang Daenerys dari House Targaryen atau Jon Snow yang punyai darah Stark serta Targaryen. Biarpun kelanjutannnya Bran tidak butuh mengaku dianya sendiri menjadi raja (namun dipilih dalam voting), tetap ia miliki darah banyak pemimpin yang diperlukan Westeros.


2. Bran Tetap Belajar dari Waktu Lalu


Bran akui pada Tyrion jika ia tambah banyak hidup pada waktu dulu, menerawang perihal yang penting buat sekarang ini. Itu udah jadi pekerjaannya jadi Three-Eyed Raven. Dengan demikian, ia dapat pelajari bermacam kekeliruan yang sempat dijalankan leluhurnya pada waktu dulu agar tidak terulang lagi. Bran yang telah tidak miliki emosi apa-pun, dari mulai kemarahan, rasa sedih, sampai simpati, dapat menetapkan yang masuk akal.


Dalam satu interview dengan New York Times, pemeran Bran, Isaac Hempstead Wright, mengutarakan jika Bran mungkin tidak bisa saja pemimpin yang baik. Ia tidak miliki arah sekali-kali, bahkan juga emosi. Ia pun mengimbuhkan, Bran jadi Three-Eyed Raven tidak duduk buat merekomendasikan maupun akan memutuskan suatu hal. Ia hanya pasang mata serta telinga pada waktu dulu serta melepaskan semua berjalan sampai saatnya datang.


Sebab itu, dalam “The Iron Throne”, kalian memandang Bran hadir ke pertemuan kecil bersama dengan banyak orang kepercayaannya serta cuma bertanya pemecahan. Ia juga pergi serta menyerahkan segalanya pada Tyrion serta yang lain. Ia sekali-kali tidak memberikan anjuran maupun perintah. Bran cuma duduk serta pastikan seluruhnya berjalan sama seperti harusnya.


3. Bran Jadi Pilihan Paling Netral



Seusai semua yang berlangsung di Westeros, rasa-rasanya penat bila mesti melanjutkan perang serta meninggikan ego House semasing. Sebab itu, menentukan Brandon Strak, orang yang tidak dapat miliki anak, orang yang tidak mendambakan apa-pun, yakni pilihan yang paling netral kala itu.


Bran awalnya bertindak buat memberi tahu Westeros jika intimidasi paling besar yakni The Night King yang dapat hadir kapanpun bersama dengan pasukan wights serta banyak White Walkers. Dia paham siapa yang wajib diberi perhatian agar dapat menundukkan The Night King. Dari mulai memberikan Arya pisau kecilnya sampai memaparkan pada Sam masalah jati diri asli Jon Snow, semua ia kerjakan untuk satu arah: selamatkan Westeros.


Sebab itu, sewaktu Tyrion ajukan nama Bran, hampir tidak ada yang protes. Terkecuali, Sansa yang ingin The North terus jadi kerajaan sendiri seperti yang lalu. Sebab Bran secara prinsip tidak perduli, ia menyepakati tanpa ada butuh memaksakan dengan peperangan. Jadi, bila memang ingin membuat perubahan Westeros jauh dari pemimpin tirani, jadikan Bran raja yakni pilihan terunggul.


4. Bran Tidak Dapat Miliki Keturunan


Soal ini diutarakan oleh Sansa kala Bran diseleksi oleh Tyrion. Tapi, untuk Tyrion, malah hal semacam itu bertambah bagus sebab dapat juga sekaligus menghapuskan mode pemerintahan yang oligarki. Jadi, pemimpin sesudah itu Westeros diseleksi dari kekuatan pimpin, bukan dikarenakan keturunan raja awalnya.


Menentukan Bran jadi raja tidak hanya bawa Westeros bangun dari kejatuhan gara-gara perang berkelanjutan. Westeros jadi miliki hari depan yang lebih baik dengan mode pemerintahan semidemokrasi.


5. Bran Tidak Mau Berkuasa



Jadi Three-Eyed Raven, pasti kalian tahu jika Bran tidak mau jadi apa-pun. Ia tambah banyak hidup di waktu dulu, menerawang perihal yang terjadi, lalu memandang resiko signifikannya pada sekarang ini serta hari depan. Karena kebolehannya, Bran jadi tidak miliki impian buat apa-pun, terhitung jadi Lord of Winterfell. Soal ini diutarakan Bran pada Tyrion Lannister waktu malam sebelum Battle of Winterfell (di episode “A Knight of the Seven Kingdoms”).


Sebetulnya, Bran serta Jon Snow serupa: tidak mendambakan kekuasaan, terutama jadi pemimpin Westeros. Jon Snow tidak mendambakan Iron Throne sebab karena ia menyukai Daenerys serta mau Dany naik takhta. Dan, Bran sekali-kali tidak mendambakan apa-pun.


Dalam “The Last of the Starks”, Varys serta Tyrion membahas orang yang tidak mendambakan kekuasaan yakni yang terunggul buat pimpin Westeros. Kala itu, Varys berpikir orang itu yakni Jon Snow, dan Tyrion sebetulnya mengacu ke Bran.

Selanjutnya, King’s Landing hancur serta ada dalam kekosongan kekuasaan. Bran terus tidak perlihatkan impian apa-pun. Tyrion malah bertambah meyakini jika Bran serta kisahnya yang gemilang dapat bawa Westeros mengarah yang lebih baik.


Selama penayangan Game of Thrones, Brandon Stark mungkin bukan nama yang sampai kini bergelut mempertandingkan Iron Throne. Ia pun bukan yang terunggul dalam perang maupun yang terbanyak berkorban untuk Westeros. Tapi, ia bertindak sama seperti selayaknya, jalankan gunanya apa yang ada jadi kenangan dunia.

Mungkin Bran udah melepaskan sebagian orang mati berkorban. Tapi, itu pekerjaannya jadi Three-Eyed Raven serta ia udah melakoninya secara baik.


Apa kalian masih memandang Bran bukan pilihan yang pas menjadi King of Westeros? Coba beritahukan arahan kalian di kotak kometar, ya!

130 views0 comments
  • isekaikunyi01

Serial The Mandalorian mendatang merupakan jalan keluar untuk beberapa pengagum fanatik Star Wars yang masih sedih dengan gagalnya film solo Boba Fett. Serial ini mengisahkan terkait kesatria Mandalorian, Jango Fett serta Boba Fett.


Tidak hanya itu, serial ini ambil latar waktu lima tahun seusai film Star Wars: Episode VI – Return of the Jedi (1983). Idenya, The Mandalorian akan tampil pada 12 November 2019 di Disney+.


Di lain bagian, sejumlah besar pengagum Star Wars sadar kalau pribadi Boba Fett udah disempurnakan berubah menjadi menjadi pembawaan yang semakin lebih menarik dibanding yang dideskripsikan dalam film-film Star Wars. Dalam Expanded Universe, Boba di ceritakan sukses keluar dari perut Sarlacc serta berubah menjadi bounty hunter paling diketahui di semuanya galaksi.


Berbagai hal dapat diambil dari Jango Fett serta Boba Fett, seperti latar serta debutnya di dunia gelap, harus diangkat ke monitor. Termasuk juga, beberapa hal yang dikehendaki tersingkap serial The Mandalorian yang memperluas semesta Star Wars. Yuk, baca!


1. Jango Fett Bukan Mandalorian



Dari pemikiran khusus, Mandalorian dapat didefinisikan jadi seperangkat armor yang dapat dipakai oleh siapapun lepas dari metode keyakinan yang berada pada semesta Star Wars. Dalam episode The Mandalore Plot dari serial Star Wars: The Clone Wars, Obi-Wan Kenobi menanyakan pribadi Jango Fett yang dinilai jadi satu orang Mandalore berlebihan.


Sangkaan Obi-Wan langsung dibantah oleh pimpinan Mandalore, Prime Minister Almec, dengan menyebutkan kalau Jango hanya “a commonbounty hunter”. Ia lantas gak tahu mengapa Jango dapat miliki armor Mandalorian.


Perihal ini dapat membuat kejadian latar terkait ayah Boba serta momen kisah lampau beberapa Mandalore yang berpengaruh besar pada keluarganya. Pribadi Jango Fett diketahui jadi mode prima untuk membuat pasukan klon Galactic Republic sampai-sampai serial ini akan bawa pirsawan melihat prekuel film Star Wars.


2. Jango Fett Khianati Penduduk Mandalorian


Kalau kita cermati, serial The Clone Wars kemungkinan menaruh rahasia dalam masalah Mandalorian. Pengakuan Almec yang memandang Jango Fett jadi “a common bounty hunter”, membuat anggapan ke pirsawan terkait bagaimana Mandalorian melihat pribadi Jango.


Kalau melihat rutinitas Mandalorian yang keras, bisa jadi Jango udah mengerjakan kekeliruan fatal yang membuat di pandang sebelah mata oleh masyarakatnya sendiri. Hingga, mereka memahami kedatangan pasukan klon yang diambil dari DNA Jango udah menebar ke seluruh galaksi.


Sebelumnya, Star Wars: Episode II - Attack of the Clones (2002) akan menghadirkan adegan Jango Fett mendonorkan DNA nya ke pencipta klon Kamino buat membuat pasukan Fett. Kejadian ini selanjutnya bersambung ke novel Republic Commando: Hard Kontak karya Karen Traviss.


Jango menerima 100 orang bounty hunter, sejumlah besar merupakan Mandalorian, untuk membantunya melatih beberapa klon yang disiapkan untuk memperkokoh Galactic Republic. Kalau Jango merupakan bounty hunter populer, jadi tiap-tiap orang Mandalorian akan tahu kalau ia mengerahkan darah serta tenaganya untuk Galactic Republic, bukan jadi Mandalorian, sampai-sampai membuat dikira pengkhianat. Momen ini mungkin saja satu narasi besar yang akan disediakan di serial The Mandalorian untuk menerangkan nama besar Fett di dunia bounty hunter.


3. Boba Fett Berubah menjadi Outlaw



Teori adanya Boba mungkin gak serumit dengan perjalanan yang dirasakan ayahnya sebab ia gak sempat berubah menjadi satu orang Mandalorian. Jango mungkin udah mengajarkan Boba dengan beberapa kursus serta rutinitas Mandalorian sebelum meninggal dunia. Akan tetapi, Boba menentukan jalan jadi satu orang bounty hunter serta pembunuh bayaran. Kalau teori ini benar, bisa jadi Boba temukan atau membuat feature armor Mandaloriannya, bukan memakai armor punya ayahnya.


Mungkin saja, kita akan menyaksikan faktor dibalik Boba menuruti jejah ayahnya jadi satu orang outlaw alias pelanggar hukum, adalah bayaran yang seimbang. Perihal ini akan bawa pirsawan telusuri perjalanan Boba berubah menjadi bounty hunter sampai dapat masuk ke komplotan Jabba the Hutt seperti yang kelihatan di film trilogi awal Star Wars.


Tidak cuman Fett, tentulah nama Jabba the Hutt sangatlah jual untuk menghibur beberapa pengagum. Gangster dari Tatooine ini punyai rekam jejak yang bagus di dunia kejahatan sampai-sampai dapat berubah menjadi satu diantaranya pembawa narasi menarik di serial The Mandalorian.

4. The Mandalorian Merupakan Boba


Teori lain mengemukakan kalau pribadi yang dimainkan oleh Pedro Pascal merupakan Boba Fett. Armor Fett yang ikonis mungkin udah dibuang seusai ia keluar dari perut Sarlacc, sampai-sampai armor The Mandalorian mungkin saja busana barunya.


Ditambah, senjata yang dipakai oleh The Mandalorian dalam kutipan menyerupai dengan senjata Boba Fett dari The Star Wars Holiday Special (1978). Mungkin saja, Disney masih malu-malu untuk membeberkan ciri-ciri Boba Fett ke beberapa pirsawan


5. Bukan Jango maupun Boba



Ada teori lain yang menyebutkan kalau serial The Mandalorian terkait Cobb Vanth dari novel Star Wars: Aftermath (2015). Pembawaan itu merupakan bekas budak Jabba The Hutt yang menyatakan dirinya sendiri jadi satu orang penembak seusai keruntuhan istana Jabba.


Ia miliki satu set armor Mandalorian. Sejumlah yakin kalau set itu punya Boba Fett. Kehidupan sebelumnya di Tatooine akan menerangkan kedatangan droid R5-D4. Vanth yang miliki armor Fett bisa memberikan keyakinan bounty hunter IG-88 kalau rivalnya masih hidup.


Adanya Boba serta Jango dalam serial ini masih jadi misteri. Apa merk akan kembali? Menurut kalian, bagaimana tekniknya? Pertanyaan ini lekas terjawab waktu serial ini luncurkan di Disney+ pada 12 November 2019. Berbagi saran kalian serta awasi KINCIR untuk kabar sesudah itu!



6 views0 comments
1
2
bottom of page